GEOLOGIST RAMAH LINGKUNGAN

Pernah saya mendengar pernyataan seorang teman yang menyatakan geologist adalah perusak lingkungan atau yang menyebabkan perubahan keseimbangan alam. Yang dimaksud teman itu mungkin geologist yang masuk ke dunia tambang mineral dan batubara, perminyakan, dan rekayasa geologi untuk keperluan sipil, bukan akademisi yang penelitian untuk perkembangan ilmu geologi atau yang menekuni dan aktif dalam mitigasi bencana geologi. Benarkah sebagian profesi geologist itu merusak alam? Saya mencoba mengungkapkan dalam perspektif yang netral.

Saat ini mungkin paling banyak menyerap tenaga ahli geologi adalah dunia pertambangan dan perminyakan (asumsi penulis). Geologist bagi investor bak pahlawan yang menunjukkan lokasi harta karun tersimpan. Bagi aktivis lingkungan samara-samar terdengar, geologist laksana kunci kejahatan alam, mungkin berlebihan tetapi ini memang pernah terdengar seperti itu.

Aktivitasi operasi produksi kandungan kekayaan alam di bawah permukaan daratan dan lautan bumi ini, memang selalu meninggalkan dampak bagi alam terutama perubahan rona muka bumi. Bukit bisa berubah menjadi lembah, lembah bisa menjadi gunungan, kering bisa menjadi banjir, cukup air bisa menjadi kekeringan pun sebaliknya. Satu sisi, kandungan alam itu akan bernilai ekonomis dan bisa bermanfaat bagi sebesar-besar kebutuhan manusia. Dunia ini butuh energi untuk bergerak maju. Perekonomian butuh bahan-bahan mineral untuk berkembang baik.

Hari-hari kita hampir tidak bisa luput dari hasil penyelidikan dan penemuan geologist. Pagi-pagi kita butuh sarapan, tersaji di meja karena ada peralatan hasil tambang yang menghasilkannya, bisa masak karena energi hasil industri migas, jalan kerja kita butuh energi, menerangi hari ini butuh energi dan perangkatnya. Semua itu diperoleh dari dalam bumi, sedangkan bumi itu geologist-lah yang memahami.

Dibidang rekayasa geologi, geologist meningkatkan nilai guna lahan. Perbukitan bisa disulap menjadi kota yang indah dan aman. Lahan kering bisa dibuatkan bendungan. Halangan perairan dibuat jalur jembatan yang kokoh tak tertandingi (hehe, iklan semen, semen dari mana coba?). Bumi ini menjadi lengkap keindahan dan kemakmuran penghuninya karena peran geologist.

Tentu kita tidak ingin disebut perusak. Sebagai geologist, kepedulian terhadap dampak lingkungan menjadi keharusan. Tidak bisa seratus persen dihindari, tetapi manfaatnya dimaksimalkan dan mudaratnya diminimalisir. Dalam eksplorasi, perencanaan dan design produksi, pemilihan metode dan teknologi, penempatan-penempatan bangunan pendukung, pengelolaan tailing, reklamasi dan pasca eksploitasi hendaknya benar-benar memperhatikan aspek lingkungan.

Intinya, dalam setiap aktivitas geologist sangat memperhatikan dampak lingkungan. Inilah geologist sejati, geologist ramah lingkungan.

Comments

Anonymous said…
Salam kenal...
Banyak yang ingin saya tanyakan seputar geologi... walaupun banyak bahan dari internet tapi rasanya masih kurang. Apa bisa saya berkorespondesi dengan Anda?
Terima kasih.

Popular posts from this blog

ANALISIS PENGARUH DISKONTINUITAS TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG

TAHAPAN-TAHAPAN EKSPLORASI MINERAL MANGAAN

Geolog, Geologist, atau Ahli Geologi?