Posts

Showing posts from January, 2011

Geolog, Geologist, atau Ahli Geologi?

Seorang lulusan kampus geologi dan bekerja di bidangnya sebenarnya disebut geolog, geologist, atau ahli geologi? Mungkin ini tema iseng bagi sebagian orang tetapi sedikit menggelitik buat saya. Jika kita membuka lowongan kerja di petromindo.com hari ini, kita akan melihat lowongan tenaga geologi selalu disebut geologist, walaupun lowongan itu berbahasa Indonesia, sangat jarang saya melihat atau membaca profesi ini dengan geolog atau ahli geologi. Tetapi kenapa harus geologist? Bukankah itu belum disadur ke dalam bahasa Indonesia ? Memang kadang ada nilai rasa aneh dan asing jika nama kita dilekatkan dengan geolog (tidak familiar) atau ahli geologi (ada rasa belum pantas disebut ahli). Tenaga geologi hadir dalam berbagai spesifikasi. Ada yang sebagai akademisi dan ada yang sebagai praktisi di bidang pertambangan, perminyakan, perencanaan kota dan wilayah, power, pekerjaan sipil dan geoteknik. Mereka umumnya dikenal sebagai geologist atau kadang disingkat geos. Pemakaian istilah

Global Geologist

Beberapa hari yang lalu saya membaca tulisan adik tingkat yang sedang  studi di Negara Kincir Angin (Belanda) pada catatan facebooknya. Tulisan itu ber- title “ Think Globally Act Locally”, judul yang tidak asing buat saya sehingga memaksa saya untuk mengetahui perespsi penulis tentang istilah itu. Penulis mengangkat isu sikap pemuda Indonesia menyikapi peran di masa depan sebagai pemimpin bangsa dan sebagai bagian dari komunitas global. Ada satu perbendaharaan kalimat yang saya suka disini yaitu: The world is a global village (bumi adalah desa global). Saya tidak ingin membahas persepektif penulis ini dalam blog saya. Saya mengutarakannya dalam perspektif sebagai seorang geologist . Yah, Global Geologist . Jika the world is global village maka geologist adalah para pemuka dan kepala desanya. Ruang gerak geologist tidak terbatas oleh batas-batas wilayah desa atau negara tertentu, karena bidang studinya pun karena profesi ini membawa orang melanglang buana. Ruang gerak geolog

TAHAPAN-TAHAPAN EKSPLORASI MINERAL MANGAAN

Sari Kebutuhan barang tambang mangan yang meningkat dengan kemajuan teknologi yang membutuhkan mineral mangan dalam jumlah besar harus disikapi dengan proses penambangannya yang baik. Salah satu proses yang harus dilalui dalam proses penambangan mineral atau energi termasuk mineral mangan adalah eksplorasi. Eksplorasi yang baik adalah bagian dari good mining practice untuk mencapai tingkat keyakinan dalam proses produksi pertambangan, sehingga pemegang IUP sudah mengetahui dengan tingkat keyakinan tinggi berapa cadangan mangan yang bisa ditambang di lokasi IUP. Lama dan besar per satuan waktu produksi dapat dihitung dengan memasukkan jumlah potensi mangan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Tahapan – tahapan dan metode eksplorasi mineral mangan adalah recognaisance, pemetaan geologi, test pit/trenching, metode geofisika, dan pemboran. Tahapan – tahapan ini merupakan suatu kesatuan utuh yang saling melengkapi. Setiap tahapan direncanakan berdasarkan evaluasi tahap

BEST SAFETY IN GOOD MINE PRODUCTION

Abstract A good mine company is company that not only profite orientation but how its responsibility in safety and health of employees and care about environment impact. CV Cahaya Bintang Timur Mineral as one of mine company in Indonesia is going to reach good minie production but  the best in safety. The design of the human body, with its hard work and environment, makes it difficult to stay fine. In case, some dangers spy on every our inattentiveness. The company will make some regulation for  watch out for hazards which might put us in danger. CV Cahaya Bintang Timur responsible to give education in safety, health, and environment to all employees. Keywords: safety, good mine production

ANALISIS PENGARUH DISKONTINUITAS TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG

Abstract Slope stability of mining is one of the factors that influence mineable reserve calculating and stripping ratio. This means that these factors will be significant in further economic evaluation. One factor that significantly influence slope stability of mining in wich the slope is excavated is discontinuity. The discontinuity refers to naturally occurring breaks in the rocks such as tectonic joints, faults, lithological boundaries, sheeting joints, bedding planes and bedding plane joints, cooling joints and metamorphic fabrics. The properties of discontinuity relative to stability include orientation, roughness, waviness, spacing, aperture, persistences, infilling and seepage. There are four general modes of slope failure caused discontinuity: plane failure, wedge failure, toppling failure and circular failure. The discontinuity data often occurs in three dimensions with a degree of natural scatter and in order to able to use the data in design, it necessary have