TAHAPAN-TAHAPAN EKSPLORASI MINERAL MANGAAN

Sari
Kebutuhan barang tambang mangan yang meningkat dengan kemajuan teknologi yang membutuhkan mineral mangan dalam jumlah besar harus disikapi dengan proses penambangannya yang baik. Salah satu proses yang harus dilalui dalam proses penambangan mineral atau energi termasuk mineral mangan adalah eksplorasi. Eksplorasi yang baik adalah bagian dari good mining practice untuk mencapai tingkat keyakinan dalam proses produksi pertambangan, sehingga pemegang IUP sudah mengetahui dengan tingkat keyakinan tinggi berapa cadangan mangan yang bisa ditambang di lokasi IUP. Lama dan besar per satuan waktu produksi dapat dihitung dengan memasukkan jumlah potensi mangan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Tahapan – tahapan dan metode eksplorasi mineral mangan adalah recognaisance, pemetaan geologi, test pit/trenching, metode geofisika, dan pemboran. Tahapan – tahapan ini merupakan suatu kesatuan utuh yang saling melengkapi. Setiap tahapan direncanakan berdasarkan evaluasi tahapan sebelumnya.
 

PENDAHULUAN

Kebutuhan barang tambang mangan dewasa ini meningkat seiring peningkatan teknologi dan kebutuhan akan mangan. Mangan merupakan mineral logam yang digunakan sebagai salah unsur untuk campuran logam menghasilkan baja, campuran logam untuk kebutuhan baterai, dan kebutuhan industri lainnya.

Mangan merupakan satu dari 12 (dua belas) unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika.

Di Indonesia, cadangan mangan cukup besar dan tersebar di berbagai lokasi. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.

Salah satu elemen penting dalam proses penambangan adalah eksplorasi. Eksplorasi yang baik merupakan penerapan good mining practices dalam pra produksi tambang di lokasi IUP. Lama dan besar per satuan waktu produksi dapat dihitung dengan memasukkan jumlah potensi mangan tersebut dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

TAHAPAN EKSPLORASI

Pada dasarnya belum ada metode eksplorasi paling tepat untuk mengetahui potensi mangan, karena penyebaran mangan yang sulit diprediksi dan ditemukan secara sporadis. Pendekatan-pendekatan yang bisa dilakukan adalah suatu rangkaian kegiatan eksplorasi yang merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi, setiap tahapan direncanakan berdasarkan tahapan sebelumnya. Apabila setiap tahapan ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka tingkat keyakinan data semakin tinggi sehingga menjadi informasi berharga dalam perencanaan produksi tambang.

Adapun tahapan – tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut:

1. Survei Tinjau
    Untuk mengetahui kondisi umum suatu area IUP maka perlu melakukan survei tinjau. Peta dasar Skala sekurang - kurangnya 1 : 50.000.
Informasi yang harus di dapatkan :
a. Beberapa titik pengamatan umum (jenis batuan dan bentuk muka bumi)
b. Kondisi penduduk (pemukiman, kearifan lokal, agama, tingkat pendidikan, dan lain-lain)
c. Tata guna Lahan
d. Kesampaian daerah

2. Pemetaan geologi permukaan
     Mengetahui sebaran endapan mineral mangan yang tersingkap di permukaan. Peta dasar Skala sekurang - kurangnya 1 : 25.000. Out put dari kegiatan ini adalah:
a. Peta lintasan dan titik pengamatan dalam kegiatan lapangan pemetaan geologi.
b. Peta geologi
    Peta geologi merupakan penggambaran dua dimensi kondisi geologi lapangan meliputi jenis batuan, struktur geologi, serta sejarah pembentukannya.
c. Penampang geologi
   Penampang geologi adalah penampang yang menggambarkan urutan – urutan pembentukan satuan litologi dalam peta geologi.
d. Peta geomorfologi
    Peta ini menggambarkan relief permukaan bumi di area IUP. Peta ini penting untuk perencanaan tambang dan infrastruktur tambang.
e. Peta tata guna lahan
    Peta yang menunjukkan penggunaan lahan oleh masyarakat, misalnya pemukiman, rumah ibadah, sekolah, pertanian, perkebunan, hutan, dan infrastruktur lain seperti jalan dan jembatan. Peta ini penting untuk mengetahui lokasi-lokasi dalam area IUP yang tidak bisa dilakukan proses penambangan.
f. Peta pola pengaliran
   Peta pola pengaliran dalam eksplorasi mangan diperlukan untuk interpretasi struktur dan mineralisasi mangan
g. Peta interpretasi zona mineralisasi mangan
   Peta ini sangat penting untuk mengetahui zona prospeksi mangan dan rekomendasi metode eksplorasi selanjutnya.
h. Rekomendasi-rekomendasi:
1) Lokasi rencana test pit
2) Perencanaan pemetaan bawah permukaan dengan metode geofisika
3) Lokasi stockpile, mesh, kantor, dan gudang

3. Test pit/trenching

Setelah dilakukan pemetaan permukaan (surface mapping) akan diketahui lokasi-lokasi yang prospek. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan test pit (sumur uji) atau trenching (parit uji). Jenis dan dimensinya diatur berdasarkan kebutuhan data yang diinginkan dan pola mineralisasi mangan dari hasil kegiatan pemetaan geologi.

4. Metode Geofisika
     Metode geofisika sangat penting untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan. Metode geofisika yang dipilih diperoleh dari rekomendasi kegiatan pemetaan geologi permukaan atau berdasarkan jenis batuan yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang biasa dipakai dalam eksplorasi mangan adalah geolistrik dan geoscanner.
    Output dari eksplorasi dengan metode geofisika ini adalah kondisi geologi bawah permukaan termasuk di dalamnya interpretasi keterdapatan mangan secara vertika. Dalam kegiatan pemetaan geologi diperoleh penyebaran mangan dan polanya, sedangkan eksplorasi dengan metode geofisika menghasilkan interpretasi prospek mangan secara vertikal.

5. Pemboran
    Metode geofisika menghasilkan interpretasi kondisi bawah permukaan termasuk keterdapatan mangan di dalamnya, kegiatan pemboran memberikan keyakinan 100% terhadap interpretasi tersebut. Lokasi dan kedalaman yang menarik menurut hasil metode geofisika, bisa ditindaklanjuti dengan pemboran.
Disamping memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika, kegiatan pemboran juga menghasilkan informasi berharga terkait kuantitas dan kualitas mineral mangan serta model tiga dimensi dan pendekatan perhitungan cadangan mangan terukur secara akurat.

KESIMPULAN
Eksplorasi adalah salah satu kegiatan pra produksi tambang yang wajib dilakukan oleh setiap pemegang IUP. Tingkat keyakinan untuk melakukan produksi sangat tergantung dari proses eksplorasi yang dilaksanakan.
Kesatuan tahapan dalam eksplorasi mangan adalah recognaisance, pemetaan geologi, test pit/trenching, metode geofisika, dan pemboran.

Comments

Unknown said…
salam kenal kang, saya bisa minta nomor kontaknya kang, saya ada project eksplorasi mangan, kontak saya 0811590455

Popular posts from this blog

ANALISIS PENGARUH DISKONTINUITAS TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG

Geolog, Geologist, atau Ahli Geologi?

Good Mining Practice